Sabtu, 27 September 2014

  1. Apa itu ozon ?
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari, ozon diudara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang akan masuk ke bumi dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita, Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Lapisan Ozon berada di lapisan atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas permukaan Bumi. Ozon merupakan gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol, memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat menyerang lapisan ozon.
  1. Apa penyebab rusaknya lapisan ozon ?
Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini juga memberikan hasil yang sama.
Pemicu – pemicu kerusakan pada lapisan ozon diantara lain adalah :
  1. Emisi gas CO2 dari asap pabrik
Pada pipa-pipa keluaran gas CO2 yang di hasilkan oleh pabrik merupakan pembakaran dalam skala besar, oleh kerena itu jumlah molekul yang dihasilkan juga banyak sehingga berpotensi kuat untuk merusak dan membunuh molekul ozon yang ada di atmosfer bumi kita dan membuat lapisan ozon menipis bahkan berlubang. CO2 bersifat menyerap energi panas dari radiasi infra merah yang dihasilkan oleh matahari sehingga energi panas tersebut terkumpul dimuka bumi. Apabila bumi semakin terbuka terhadap pancaran sinar ultraviolet dari matahari yang mematikan, dan pepohonan semakin jarang maka gas CO2 dalam skala besar tersebut tidak dapat di proses menjadi O2 oleh tumbuhan yang semakin jarang / hutan gundul. Hal ini dapat meningkatkan kadar CO2 di bumi sehingga pantulan energi matahari yang diterima oleh bumi tidak lagi di pantulkan ke luar bumi melainkan teertahan dibumi karena kadar CO2 yang besar.
  1. Asap kendaraan
Sama halnya dengan gas CO2 dalam skala besar, gas CO dalam skala besarpun dapat merusak lapisan ozon. Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi sangat berakibat negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama, volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah.
  1. Bahan-bahan pemicu CFC (klorofloro karbon)
CFC pada rengharum ruangan, pendingin pada ac kulkas dll Ancaman yang diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan : AC, Kulkas, bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang. Masuknya CFC ke atmosfir menimbulkan proses reduksi-oksidasi (redoks) antara ozon dengan unsur-unsur halogen dari senyawa CFC dan yang sejenisnya. Setiap molekul CFC mampu merusak 100 ribu molekul ozon. Sedangkan senyawa halon (berasal dari unsur halogen) mampu merusak 10 kali lebih efektif dibandingkan dengan CFC. Dan CFC mengurai ozon menjadi oksigen dan sebuah oksigen bebas radikal. Menimbulkan suatu lapisan oksigen sehingga lapisan ozon menjadi semakin tipis yang mudah tertembus sinar ultraviolet dari matahari. Semakin menipisnya lapisan ozon di atmosfir, apa lagi sampai berlubang, dapat menimbulkan bencana. Karena manusia akan bermandikan sinar ultraviolet dengan intensitas tinggi yang dapat mengundang penyakit kanker kulit, katarak, serta penurunan sistem kekebalan tubuh.
Masih banyak lagi pemicu terjadinya kerusakan lapisan ozon seperti penggunaan petisida yang berlebihan, asap pembakaran sampah, asap rokok dll. Namun ketiga diataslah yang paling berpotensi membuat lapisan ozon berlubang.
  1. Dampak akibat kerusakan ozon
Kerusakan pada lapisan ozon menimbulkan efek rumah kaca sehingga menimbulkan pemanasan global. Dampak yang terjadi antara lain sebagai berikut :
  • Dampak terhadap alam
  1. Mencairnya es dikutub
Ozon yang berlubang tidak dapat menahan energi matahari sehingga tidak dapat disaring oleh lapisan ozon dan menimbulkan panas matahari sampai ke bumi. Hal ini bila terjadi di kutub akan membuat kutub terasa lebih panas dan es uh mencair.
  1. Kekeringan berkepanjangan
  2. Terjadinya banjir
  3. Naiknya permukaan air laut
  • Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia
Hasil studi laboratorium dan epidemiologis menunjukkan bahwa UV-B menyebabkan kanker kulit nonmelanoma dan memainkan peran utama dalam perkembangan malignant melanoma. Disamping itu, UV-B juga dapat menyebabkan katarak. Seluruh sinar matahari sebenarnya mengnadung UV-B, sekalipun dalam kondisi ozon yang natural. Dengan demikian penting bagi kita untuk selalu membatasi paparan langsung terhadap sinar matahari. Namun demikian, penipisan lapisan ozon akan meningkatkan jumlah radiasi UV-B dan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan manusia.
  1. Upaya mengugrangi penipisan lapisan ozon
Indonesia telah menjadi negara yang turut menandatangani Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk melaksanakan program perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap. Secara nasional Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus penggunaan BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk menghapus penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah menyelenggarakan beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC diperoleh dalam bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP, Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di sektor busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor pendinginan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penipisan lapisan Ozon, yaitu :

  • Melakukan Reboisasi (Penghijauan)
  • Mengurangi pemakaian senyawa CFC, contoh : AC (Air Conditioner), Parfum, dan senyawa berbahaya lainnya
  • Mengurangi penebangan hutam secara liar
  • Menghemat energi
  • Mengurangi polusi udara dengan bersepeda / berjalan kaki.
Namun yang lebih diutamakan adalah kesadaran manusia itu sendiri.

0 komentar :

Posting Komentar