- Apa itu ozon ?
Ozon
adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari
matahari, ozon diudara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet yang
akan masuk ke bumi dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan
kita, Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman,
Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Lapisan Ozon berada di
lapisan atmosfer pada ketinggian 19 – 48 km (12 – 30 mil) di atas
permukaan Bumi. Ozon merupakan gas beracun sehingga bila berada dekat
permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak
paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di
Bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat
menyebabkan kanker. Oleh karena itu, para ilmuwan sangat khawatir ketika
mereka menemukan bahwa bahan kimia kloro fluoro karbon (CFC) yang biasa
digunakan sebagai media pendingin dan gas pendorong spray aerosol,
memberikan ancaman terhadap lapisan ini. Bila dilepas ke atmosfer, zat
yang mengandung klorin ini akan dipecah oleh sinar Matahari yang
menyebabkan klorin dapat bereaksi dan menghancurkan molekul-molekul
ozon. Setiap satu molekul CFC mampu menghancurkan hingga 100.000 molekul
ozon. Oleh karena itu, penggunaan CFC dalam aerosol dilarang di Amerika
Serikat dan negara-negara lain di dunia. Bahan-bahan kimia lain seperti
bromin halokarbon, dan juga nitrogen oksida dari pupuk, juga dapat
menyerang lapisan ozon.
-
Apa penyebab rusaknya lapisan ozon ?
Pada
awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi
hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang
dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini,
terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa
bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon
pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa
persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus
menurun. Penerbangan-penerbangan yang dilakukan untuk meneliti hal ini
juga memberikan hasil yang sama.
Pemicu – pemicu kerusakan pada lapisan ozon diantara lain adalah :
-
Emisi gas CO2 dari asap pabrik
Pada
pipa-pipa keluaran gas CO2 yang di hasilkan oleh pabrik merupakan
pembakaran dalam skala besar, oleh kerena itu jumlah molekul yang
dihasilkan juga banyak sehingga berpotensi kuat untuk merusak dan
membunuh molekul ozon yang ada di atmosfer bumi kita dan membuat lapisan
ozon menipis bahkan berlubang. CO2 bersifat menyerap energi panas dari
radiasi infra merah yang dihasilkan oleh matahari sehingga energi panas
tersebut terkumpul dimuka bumi. Apabila bumi semakin terbuka terhadap
pancaran sinar ultraviolet dari matahari yang mematikan, dan pepohonan
semakin jarang maka gas CO2 dalam skala besar tersebut tidak dapat di
proses menjadi O2 oleh tumbuhan yang semakin jarang / hutan gundul. Hal
ini dapat meningkatkan kadar CO2 di bumi sehingga pantulan energi
matahari yang diterima oleh bumi tidak lagi di pantulkan ke luar bumi
melainkan teertahan dibumi karena kadar CO2 yang besar.
-
Asap kendaraan
Sama
halnya dengan gas CO2 dalam skala besar, gas CO dalam skala besarpun
dapat merusak lapisan ozon. Banyaknya volume kendaraan yang ada di bumi
sangat berakibat negatif pada lapisan ozon. Karbon monoksida yang
dihasilkan oleh kendaraan dapat merusak lapisan ozon. Semakin lama,
volume kendaraan semakin banyak, semakin banyak pula gas karbon monokida
yang di keluarkan, bisa dibayangkan keadaan lapisan ozon beberapa tahun
kedepan bila volume kendaraan semakin hari semakin bertambah.
-
Bahan-bahan pemicu CFC (klorofloro karbon)
CFC
pada rengharum ruangan, pendingin pada ac kulkas dll Ancaman yang
diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang
mengakibatkan menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat
modern dengan cara yang tidak terkira banyaknya, misalnya dengan : AC,
Kulkas, bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng
semprot untuk pengharum ruangan, penyemprot rambut atau parfum pembuatan
busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang. Masuknya CFC ke
atmosfir menimbulkan proses reduksi-oksidasi (redoks) antara ozon dengan
unsur-unsur halogen dari senyawa CFC dan yang sejenisnya. Setiap
molekul CFC mampu merusak 100 ribu molekul ozon. Sedangkan senyawa halon
(berasal dari unsur halogen) mampu merusak 10 kali lebih efektif
dibandingkan dengan CFC. Dan CFC mengurai ozon menjadi oksigen dan
sebuah oksigen bebas radikal. Menimbulkan suatu lapisan oksigen sehingga
lapisan ozon menjadi semakin tipis yang mudah tertembus sinar
ultraviolet dari matahari. Semakin menipisnya lapisan ozon di atmosfir,
apa lagi sampai berlubang, dapat menimbulkan bencana. Karena manusia
akan bermandikan sinar ultraviolet dengan intensitas tinggi yang dapat
mengundang penyakit kanker kulit, katarak, serta penurunan sistem
kekebalan tubuh.
Masih
banyak lagi pemicu terjadinya kerusakan lapisan ozon seperti penggunaan
petisida yang berlebihan, asap pembakaran sampah, asap rokok dll. Namun
ketiga diataslah yang paling berpotensi membuat lapisan ozon berlubang.
-
Dampak akibat kerusakan ozon
Kerusakan
pada lapisan ozon menimbulkan efek rumah kaca sehingga menimbulkan
pemanasan global. Dampak yang terjadi antara lain sebagai berikut :
-
Dampak terhadap alam
-
Mencairnya es dikutub
Ozon
yang berlubang tidak dapat menahan energi matahari sehingga tidak dapat
disaring oleh lapisan ozon dan menimbulkan panas matahari sampai ke
bumi. Hal ini bila terjadi di kutub akan membuat kutub terasa lebih
panas dan es uh mencair.
-
Kekeringan berkepanjangan
-
Terjadinya banjir
-
Naiknya permukaan air laut
-
Dampaknya Terhadap Kesehatan Manusia
Hasil
studi laboratorium dan epidemiologis menunjukkan bahwa UV-B menyebabkan
kanker kulit nonmelanoma dan memainkan peran utama dalam perkembangan
malignant melanoma. Disamping itu, UV-B juga dapat menyebabkan katarak.
Seluruh sinar matahari sebenarnya mengnadung UV-B, sekalipun dalam
kondisi ozon yang natural. Dengan demikian penting bagi kita untuk
selalu membatasi paparan langsung terhadap sinar matahari. Namun
demikian, penipisan lapisan ozon akan meningkatkan jumlah radiasi UV-B
dan akan meningkatkan resiko terhadap kesehatan manusia.
-
Upaya mengugrangi penipisan lapisan ozon
Indonesia telah menjadi negara yang turut
menandatangani Konvensi Vienna maupun Protokol Montreal sejak
ditetapkannya Keputusan Presiden No 23 Tahun 1992. Berdasarkan Keputusan
Presiden itu, Indonesia juga punya kewajiban untuk melaksanakan program
perlindungan lapisan ozon (BPO) secara bertahap. Secara nasional
Indonesia telah menetapkan komitmen untuk menghapus penggunaan BPO
(Bahan Perusak Lapisan Ozon) pada akhir tahun 2007, termasuk menghapus
penggunaan freon dalam alat pendingin pada tahun 2007. Untuk mencapai
target penghapusan CFC pada tahun 2007, Indonesia telah menyelenggarakan
beberapa program. Dana untuk program penghapusan CFC diperoleh dalam
bentuk hibah dari Dana Multilateral Montreal Protocol (MLF), di mana
UNDP menjadi salah satu lembaga pelaksana. Dengan dukungan dari UNDP,
Indonesia telah melaksanakan 29 proyek investasi tersendiri di sektor
busa dan 14 proyek investasi tersendiri di sektor pendinginan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi penipisan lapisan Ozon, yaitu :- Melakukan Reboisasi (Penghijauan)
- Mengurangi pemakaian senyawa CFC, contoh : AC (Air Conditioner), Parfum, dan senyawa berbahaya lainnya
- Mengurangi penebangan hutam secara liar
- Menghemat energi
- Mengurangi polusi udara dengan bersepeda / berjalan kaki.
0 komentar :
Posting Komentar