Pegunungan Nasional Bantimurung mempunyai pemandangan alam yang
paling indah. Karena di taman nasional ini, terdapat sumber air yang
tidak pernah kering. Sehingga berbagai jenis tanaman dapat bertahan di
saat musim kemarau yang panjang.
Karst dikenal identik dengan kapur, tandus, panas, kering dan terjal
dengan kekokohan bebatuan yang cenderung berwarna putih. Kawasan karst
Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung sudah sejak lama dikenal sebagai
pegunungan kapur yang banyak menyimpan berbagai potensi yang khas dan
unik. Karakteristik tersebut kiranya telah mampu mengundang berbagai
kalangan disiplin ilmu maupun para pihak untuk tetap mempertahankan
kelestariannya, mengelola dan memanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Salah satu kawasan yang banyak menarik wisatawan adalah Taman Wisata
Alam Bantimurung yang terletak di Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi
Selatan. Memiliki potensi alam yang indah, sebagai tempat wisata budaya,
dan merupakan habitat lebih dari 84 jenis kupu-kupu, yang dijuluki
sebagai Kingdom of Butterflies. Air Terjun Bantimurung dipercaya
memiliki khasiat sebagai terapi kesehatan, merupakan obyek wisata alam
menarik yang telah banyak mengundang pengunjung untuk datang dan
menikmati kesejukan maupun khasiat air terjun tersebut.
Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung bekerjasama dengan Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan setempat untuk mengelola kawasan tersebut
sebagai tempat rekreasi dan pendidikan, sekaligus mendukung pemberdayaan
masyarakat sekitar dalam pengelolaan Taman Wisata Alam guna
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Di sisi lain, masyarakat
turut memelihara, menjaga serta mempertahankan kawasan tersebut secara
berkelanjutan.
POTENSI TAMAN WISATA ALAM
Adapun potensi yang terdapat dalam taman wisata alam Bantimurung
merupakan kekayaan alam yang telah ada sejak lama. Merupakan wisata
tirta, kekayaan keanekaragaman hayati, panorama alamnya dengan
tebing-yebing karstnya yang ideal untuk wisata alam minat khusus,
legenda perahu membatu (Biseang Labboro) di Sungai Pattunuang serta gua
alam, semuaitu masih dalam keadaan baik, terjaga, terpelihara dan
lestari, potensi alam tersebut antara lain adalah :
a. Air Terjun Bantimurung
Di antara tebing-tebing terjal pegunungan karst di TN Bantimurung
Bulusaraung (Babuls) mengalir sungai Pattunuang yang jernih, menembus
ditengah-tengah taman wisata yang memiliki luas sekitar 1.624,25 ha
tersebut. Sungai tersebut memiliki daya tarik berupa air terjun setinggi
kurang lebih 10 meter dengan lebar 8 meter. Air terjun Bantimurung
terkenal sejak kedatangan Wallace dan dijadikan sebagai kawasan
konservasi sejak tahun 1919. Kini banyak menarik perhatian pengunjung
khususnya para remaja dan anak-anak yang bergembira mandi di air
terjunan nan sejuk. Dari air terjun pengunjung dapat melakukan bagai
arum jeram dengan mempergunakan ban yang disediakan oleh para penyewa
dari masyarakat di sekitar dengan harga relatif murah. Mengalun
mengikuti derasnya air diantara bebatuan padas, sementara yang lain
dapat berenang atau bermain di tepian yang teduh oleh rindangnya
pepohonan di sekitarnya dan memang relatif aman.
Air terjun Bantimurung memang terlihat indah dan menarik, alam sekitar
dengan hawa yang sejuk serta sarana dan prasarana lain yang memadai
membuat pengunjung merasa nyaman. Bahkan dari beberapa pengunjung yang
sempat ditemui mengatakan sering mandi di bawah air terjun tersebut,
pendapat mereka air terjun merupakan terapi dalam menjaga kesehatan dan
stamina tubuh. Daya tarik dan potensi tersebut kiranya merupakan anugrah
yang telah dilimpahkan olehNYA kepada kita untuk dipertahankan,
dilestarikan serta dikelola dan dimanfaatkan secara berkesinambungan.
b. Habitat Kupu-kupu
Sekitar tiga ratus meter dari air terjun, terdapat sebuah daerah sebagai
habitat 84 spesies kupu-kupu dengan aneka warna menarik. Tempat
tersebut oleh masyarakat dikenal dengan nama Kesikebo (pasir putih), di
pasir tersebut pada pagi dan sore hari banyak didatangi oleh ribuan
kupu-kupu yang sering membentuk kelompok atau barisan di tepian sungai
di antara air terjun setinggi tiga meter (dikenal dengan nama Air Terjun
Bantimurung 2). Banyaknya kupu-kupu dengan berbagai jenis dan keindahan
warnanya, maka kawasan tersebut dijuluki sebagai Kingdom Of
Butterflies, yang memang tidak dijumpai di tempat lain di dunia.
Potensi satwa seperti kupu-kupu, khususnya dari jenis yang tidak
dilindungi merupakan salah satu modal yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar. Dengan keahlian tersendiri kupu-kupu tersebut
dipergunakan sebagai barang souvenir, baik berupa berbagai hiasan maupun
dalam bentuk gantungan kunci dan lain sebagainya. Souvenir tersebut
banyak dijual di halaman parkir TWA secara rapih berjajar antara
pedagang satu dengan lainnya. Kaos bergambar kupu-kupu dengan aneka
desain dan corak serta ukuran banyak menghiasi kios-kios souvenir dengan
harga sedang dan terjangkau oleh kalangan umum.
c. Museum Kupu-kupu.
Sebagai daerah yang dijuluki dengan Kingdom Of Butterflies dan
untuk memudahkan pengunjung untuk mengetahui berbagai jenis kupu-kupu
dengan berbagai warna yang menarik, maka oleh pihak pengelola disediakan
museum sebagai wadah aneka jenis kupu-kupu dalam bentuk opsetan. Agar
wisatawan yang datang mendapat kemudahan dalam mengenal berbagai jenis
kupu-kupu tersebut. Juga dapat dimanfaatkan sebagai ilmu pengetahuan
bagi para pelajar dan mahasiswa dalam ilmu biologi. Disamping itu di TWA
Bantimurung terdapat penangkaran kupu-kupu sejak tahun 2005 dengan luas
areal sekitar 2 ha. Kandang berukuran 4m x 8m x 4m dibangun guna
perbanyakan jenis khususnya dari jenis yang dilindungi, dan dikelola
oleh Balai TN Bantimurung Bulusaraung
d. Bentang Alam
Karst kawasan Maros-Pangkep merupakan yang terluas kedua setelah
karst yang terdapat di China bagian Selatan. Pegunungan karst yang
mengitari Taman Wisata Alam Bantimurung berbentuk bagai menara-menara,
baik berkelompok maupun yang berdiri sendiri-sendiri. Merupakan sebuah
bentuk yang unik dengan daya tarik tersendiri, memiliki karakteristik
yang khas diantara hamparan pematang sawah nan subur yang berada di
sekitarnya. Kawasan tersebut dikenal dengan The Spectacular Tower.
Menjulang tinggi bagai menara alam dengan dinding bertekstur indah.
Keindahan alam tersebut sangat menawan dan sulit ditemukan di daerah
lain, dan memiliki keunikan geomorpologi yang tiada duanya di Indonesia.
Landscapenya spesifik dan memiliki ornamen goa terindah serta memiliki
keanekaragaman hayati tertinggi di Asia Tropika. Letaknya sangat
strategis dan mudah dijangkau dari kota-kota di sekitarnya, berjarak 42
km dari Kota Makassar dengan waktu tempuh satu jam, sedangkan dari
Bandara Hasanudin berjarak sekitar 21 km. Pemandangan alam pegunungan
karst Bantimurung telah banyak menarik wisatawan untuk berkunjung dan
menikmati alam tersebut.
e. Goa Pegunungan Karst
Di antara kokohnya pegunungan kapur, kiranya menyimpan potensi yang
sangat menarik bagi wisatawan dengan minat khusus. Tercatat sekitar 400
goa berada dalam kawasan karst tersebut, 89 diantaranya merupakan goa
pra sejarah sebagai peninggalan manusia purba yang pernah tinggal dan
hidup di goa tersebut ribuan tahun yang lalu.
Goa yang terdapat di TWA Bantimurung antara lain adalah Goa Batu, dan
Goa mimpi yang banyak dikunjungi khususnya para pelajar dan mahasiswa
atau para remaja yang senang akan wisata dengan tantangan yang cukup
ekstrem. Goa-goa tersebut memiliki stalaktit, stalakmit, flowstone,
helektit, pilar dan sodastraw. Tekstur dan bentuk-bentuknya sangat
menakjubkan, bagai ukiran patung dalam galeri, bagai lampu-lampu kristal
yang bergelantungan, sementara dinding goa bagai bergordyn berlipat
indah dan lantai bergelombang yang terkadang berpasir kering dan lembut
merata seolah permadani alam, nan nyaman. Ornamen-ornamen tersebut
dikenal sebagai ornaman terindah yang pernah ada. Di sini pngelola
menempatkan juru kunci dan jasa pemandu serta lampu penerang (senter)
bagi pengunjung yang ingin mengenal lebih jauh tentang goa tersebut.
Bentang alam yang memiliki keunikan dan keindahan merupakan salah satu
karunia yang dapat dikelola sebagai daya tarik tersendiri bagi
wisatawan. Juga dapat dimanfaatkan dalam rangka pemberdayaan masyarakat
di sekitarnya. Tentunya pengelolaan tersebut secara bersama dari
pihak-pihak terkait, agar tetap terjaga kelestariannya secara
berkesinambungan.
sumber:
http://lookman89.wordpress.com/2010/05/17/19-pesona-keindahan-wisata-alam-indonesia/